Penggunaan Obat Herbal untuk Ternak (Kambing, Domba, Sapi dan Ayam) bag 1

Dalam kondisi alami, secara naluri alami hewan mencari dan memakan tanaman herbal untuk mengobati penyakit tertentu.

Kondisi alami adalah kondisi alam liar, misalnya di hutan.

Telah diamati hewan-hewan seperti anjing, kuda, kucing dan kelinci mencari tanaman herbal tertentu ketika mereka sakit.

Pengobatan herbal tradisional, apakah herbal India, Ramuan China, herbal barat atau herbal Afrika secara umum menggunakan keseluruhan dari bagian tanaman herbal.

Akar, biji, dan daun digunakan secara bersamaan supaya lebih efektif.

Penggunaan ramuan herbal juga dikombinasikan dengan jenis tanaman herbal lain, supaya kandungan bahan aktifnya lebih lengkap dan lebih efektif.

jahe-untuk-jamu-kambing-domba-sapi-ayam

 

Tanaman herbal sangat banyak macamnya. Tidak hanya yang kebanyakan kita kenal seperti jahe, temulawak, kencur dan masih banyak yang lainnya.

Tanaman herbal herbal ini dapat dikelompokkan menjadi tiga.

Pertama, “food herbs”. Kalau saya artikan menjadi makanan herbal sepertinya tidak sesuai.

Pemahaman saya, herbal ini aman kalau misalnya termakan atau dimakan oleh manusia , tidak mengandung racun, tidak berbahaya akut dan bisa digunakan jangka panjang.

Yang termasuk dalam kategori ini misalnya jahe, Bawang putih, daun dan akar dandelion, marsmallow, dan peppermint.

Kedua, “medicine herb”.

Herbal golongan kedua ini bersifat lebih kuat dan digunakan untuk tujuan pengobatan dengan dosis yang pas dan dapat berbahaya bila digunakan secara ngawur.

Contoh Andrographis, Blue Cohosh, Cascara Sagrada, Celandine, Ephedra, Goldenseal, Senna and Oregon Grape Root.

Ketiga, “poison herb”.

Herbal jenis ini berpotensi beracun dan perlu persetujuan medis dalam penggunaannya. Misalnya Belladonna,Bryonia, Datura, Gelsemium, Henbane, Male Fern, Phytolacca, Podophyllum, dan Veratrum.

Tanaman herbal jenis kedua dan ketiga jarang sekali kita dengar di Indonesia.

Mungkin herbal-herbal yang banyak kita jumpai di Indonesia masuk dalam kategori herbal yang pertama yaitu food herbs. Ini merupakan kekayaan dan anugrah yang harus disukuri.

Saat orang luar negri bereksperimen tentang pengobaatan herbal, kita bisa dengan mudah mendapatkan tanaman-tanaman herbal ini.

Kelebihan Menggunakan Herbal untuk Ternak

Penelitian tentang penggunakan herbal untuk nutrisi hewan ternak sudah semakin meningkat.

Tujuannya adalah mengurangi jumlah penggunaan antibiotik dalam peternakan unggas dan mamalia.

Antibiotik ini sudah banyak digantikan oleh probiotik, prebiotik dan juga herbal untuk menjaga performa pertumbuhan hewan ternak.

Herbal adalah pemacu pertumbuhan alami dan aman dikonsumsi oleh manusia dan hewan ternak (kambing, sapi dan domba).

Herbal juga tidak meninggalkan residu dalam produk peternakan.

Residu dalam kamus besar bahasa indonesia artinya ampas atau endapan.

Kalau saya memahaminya endapan dari obat-obatan kimia yang tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh hewan semasa hidupnya.

Semakin sedikit penggunaan antibiotik dan obat-obatan kimia maka semakin sedikit pula residu yang ada pada suatu produk peternakan.

Produk peternakan itu misalnya daging, telur dan susu. Penggunaan herbal tentunya juga lebih murah.

Salah satu penelitian penggunaan herbal adalah dapat mengganti virginiamycin sebagai pemacu pertumbuhan pada anak ayam broiler.

Virginiamycin  itu sejenis antibiotik untuk mencegah kontaminasi bakteri.

Selain itu ada juga penelitian yang menyebutkan bahwa penggantian antibiotik dengan minyak esensial sangat efektif dalam mendukung pertumbuhan DOC ayam broiller.

Dari penelitian-penelitian tersebut ternyata antibiotik dapat digantikan dengan herbal misalnya minyak essensial dan hasilnya tidak berpengaruh banyak terhadap pertumbuhan hewan ternak (ayam, kambing, domba dan sapi).

Bahan Aktif Di dalam Herbal

Alfalfa

Sangat kaya akan vitamin dan mineral seperti besi, kalsium, magnesium, fosfor, sulfur, klorin, sodium, potasium dan silikon.

Alfalfa merupakan sumber yang bagus untuk karoten ( Vit A) dan vitamin K yang berfungsi dalam pembekuan darah dan mencegah pembusukan gigi.

Aloe Vera / Lidah Buaya

Lidah buaya sangat baik untuk luka bakar.

Ia juga dapat digunakan oleh ibu menyusui untuk mengobati sakit puting.

Lidah buaya dapat digunakan sebagai tetes mata  untuk meningkatkan sirkulasi dan memperbaiki penglihatan.

Lidah buaya juga menstimulasi sirkulasi darah di daerah yang terluka sehingga mempercepat penyembuhan.

Bunga Calendula atau Marigold

Herbal-untuk-ternak-kambing-domba-sapi
Berfungsi sebagai anti jamur pelawan peradangan.

Minyak Pohon Teh

Minyak dari pohon teh berkhasiat sebagai antiseptik dan antibiotik.

Keunggulannya dibanding antiseptic yang lain, minyak pohon teh tidak merusak jaringan sehat disekitarnya.

Sebenarnya masih banyak contoh herbal dan fungsinya, karena jenis tanaman herbalnya kurang familiar di negara Indonesia, jadi saya malas untuk menulisnya.. hehe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *